Monday, 24 October 2011

Sifat-sifat Logam Transisi


Logam Transisi

Logam transisi adalah logam yang termasuk dalam blok d dimana
elektron terakhir mengisi blok d.



Logam transisi memiliki sifat-sifat khas logam, yakni keras, konduktor panas
dan listrik yang baik dan menguap pada suhu tinggi.  Walaupun digunakan  luas dalam kehdupan sehari-hari, logam transisi yang biasanya kita jumpai  terutama adalah besi, nikel, tembaga, perak, emas, platina, dan titanium.  Namun, senyawa kompleks molekular, senyawa organologam, dan senyawa padatan seperti oksida, sulfida, dan halida logam transisi digunakan dalam  berbagai riset kimia anorganik modern.  Unsur-unsur transisi adalah unsur logam yang memiliki kulit elektron d atau f yang tidak penuh dalam keadaan netral atau kation.  Unsur transisi  terdiri  atas  56  dari  103  unsur.    Logam-logam transisi diklasifikasikan dalam blok d, yang terdiri dari unsur-unsur 3d dari Sc sampai Cu, 4d dari Y  ke Ag, dan 5d dari Hf  sampai Au, dan blok f, yang terdiri dari unsur lantanoid dari La sampai Lu dan aktinoid dari Ac sampai Lr.  Kimia unsur blok d  dan blok f  sangat berbeda. 


Kebanyakan logam transisi bersifat inert terhadap asam atau bereaksi lambat karena adanya lapisan oksida pelindung, Salah satu kasusnya adalah kromium : unsur ini secara umum sangat inert karena pada permukaanya terbentuk kromium(III) oksida, Cr2. Salah satu sifat logam transisi adalah memiliki biloks yang bervariasi. Walaupun ada unsur yang bukan logam transisi juga dapat memiliki biloks bervariasi, misalnya S, N, Cl. Tetapi sifat ini tidak umum untuk logam selain transisi (missal gol IA dan IIA).

Misalnya :
Fe dapat memiliki biloks Fe2+ dan Fe3+ dan yang kurang umum Fe6+ dalam , FeO42-. Mn memiliki 5 biloks :
+2 Mn2+
+3 Mn2O3
+4 MnO2
+6 MnO42-
+7 MnO4-


Created by:
I Gede Mahayatra
https://www.facebook.com/igemahayatra?ref=tn_tnmn
@mahayatra193

Sifat Fisik
Pada suhu kamar berupa padatan (kecuali merkuri) Memiliki titik didih, titik leleh, kerapatan dan kekuatan rentang yang tinggi. Umumnya bersifat paramagnetik (sifat yang disebabkan oleh adanya elektron tunggal)



Ion Logam Transisi

Pada atom unsur transisi kosong, energi orbital 4s lebih rendah dari 3d sehingga pada
pengisian elektron 4s diisi lebih dulu. Tetapi setelah elektron berada dalam orbitalnya masing-masing, energinya berubah dimana 4s menjadi orbital yang paling luar.

Ketika unsur blok d membentuk ion, maka elektron yang lepas pertama kali adalah 4s.
Co : [Ar] 3d74s2
Co2+ : [Ar] 3d7
V : [Ar] 3d3 4s2
V3+ : [Ar] 3d2



Created by:
I Gede Mahayatra
https://www.facebook.com/igemahayatra?ref=tn_tnmn
@mahayatra193

Ikatan logam pada natrium
Logam cenderung memiliki titik leleh dan titik didih yang tinggi sehingga memberikan kesan kuatnya ikatan yang terjadi antara atom-atomnya. Secara rata-rata logam seperti natrium (titik leleh 97.8°C) meleleh pada suhu yang sangat jauh lebih tinggi dibanding unsur (neon) yang mendahuluinya pada tabel periodik.
SNatrium memiliki struktur elektronik 1s22s22p63s1. Ketika atom-atom natrium datang secara bersamaan, elektron pada orbital atom 2s dari satu atom natrium membagi ruang dengan elektron yang bersesuaian pada atom tetangganya untuk membentuk sebuah orbital molekul ? kebanyakan sama atau serupa dengan cara pembentukan ikatan kovalen. 

Perbedaannya, bagaimanapun, tiap atom natrium tersentuh oleh delapan atom natrium yang lainnya ? dan terjadi pembagian (sharing) antara atom tengah dan orbital 3s di semua delapan atom yang lain. Dan tiap atom yang delapan ini disentuh oleh delapan atom natrium, yang kesemuanya disentuh oleh delapan atom natrium, terus dan terus sampai kamu memperoleh seluruh atom dalam bongkahan natrium. 
Semua orbital 3s dalam semua atom saling tumpang tindih untuk memberikan orbital molekul dalam jumlah yang sangat banyak yang memeperluas keseluruhan tiap bagian logam. Terdapat jumlah orbital molekul yang sangat banyak, tentunya, karena tiap orbital hanya dapat menarik dua elektron. 



Elektron dapat bergerak dengan leluasa diantara orbital-orbital molekul tersebut, dan karena itu tiap elektron manjdi terlepas dari atom induknya. Elektron tersebut disebut terdelokalisasi. Logam terikat bersamaan melalui kekuatan dayatarik yang kuat antara inti positif dengan elektron yang terdelokalisasi. 
Semua orbital 3s dalam semua atom saling tumpang tindih untuk memberikan orbital molekul dalam jumlah yang sangat banyak yang memeperluas keseluruhan tiap bagian logam. Terdapat jumlah orbital molekul yang sangat banyak, tentunya, karena tiap orbital hanya dapat menarik dua elektron. 



Elektron dapat bergerak dengan leluasa diantara orbital-orbital molekul tersebut, dan karena itu tiap elektron manjdi terlepas dari atom induknya. Elektron tersebut disebut terdelokalisasi. Logam terikat bersamaan melalui kekuatan dayatarik yang kuat antara inti positif dengan elektron yang terdelokalisasi. 



Created by:
I Gede Mahayatra
https://www.facebook.com/igemahayatra?ref=tn_tnmn
@mahayatra193



1 comment:

Unknown said...

hihihihihiii.......!